bintang

embun meninggalkan tetesan di sudut desa kita.
masih teringat,
sosok yang menyematkan
sederet teori tentang
tumbuh-kembang hijau desa.
siluet dalam senja,
menemani imajinasi dalam mimpi.

langkahnya pasti, menuntun masa depan.
wajahnya bagai rembulan yang memercikkan kehangatan.
lakunya ibarat bintang,
serupa antares, berjuta kali lebih besar dari mentari di siang yang terik.
walau terhenti di bangku sekolah,
tak ia biarkan anaknya bodoh tergilas zaman.
ia mengais waktu demi jutaan rupiah,
demi sang anak sukses lulus sarjana.

kala ia kelelahan di malam yang gelap,
keringatnya ia tukar dengan kecupan hangat di kening.
bukan keluhan karna letih,
tapi senyum tenang yang ingin ia tangguhkan.
tiada hari tanpa munajatnya
di sepertiga malam saat manusia terlelap,
menyematkan qalbu yang rindu kesih sayangnya.

bintangku,
nurani yang menenangkan jiwa

0 komentar: