Malam Pertama di Baitul Ilmi, Rumah Asrama MHTI Chapter UNJ



“Hari ini harus menginap di Jakarta..” desisku dalam hati

Crowded dengan banyak urusan, ditambah lagi tubuh perlu segera diistirahatkan. Apalagi kubawa ‘Aisyahku, si kecil manis yang baru satu setengah tahun usianya. Aku termenung, berfikir dan terus berfikir. A..ha!

“Mba, hari ini..bolehkah bermalam di baitul ilmi?”

Begitu bunyi smsku pada salah seorang teman, yang tinggal di Baitul Ilmi, Asrama Mahasiswi-nya MHTI Chapter UNJ.

“Boleh.. Ditunggu ya, :)” jawabnya singkat melalui pesan singkat elektronik, melegakan hatiku.


***


Semilir udara membawaku ke sebuah komplek penduduk yang dekat dengan kampus UNJ. Komplek padat yang diisi oleh banyak penjual makanan dan minuman. Ini kompleknya Mahasiswa UNJ, gudangnya kos-kosan..

Setibanya aku di gerbang rumah tingkat pink, aku mengetuk dan mengucap salam. Ramai orang menjawab salamku dan mempersilahkanku masuk. Rupanya mereka sedang meeting asrama, jadi semuanya kumpul di aula asrama.Salah seorang di antaranya langsung menawarkanku,

“Kak, yuk tidur di kamarku aja. Kakak istirahat aja dulu dengan ‘Aisyah. Ayo Kak kuantar...” aku mengangguk, senyum.

Adik manis itu mempersilahkan aku masuk ke kamarnya, cepat-cepat ia bawakan kasur khusus untuk kami. Setelah duduk di kasur, ia bawakan segelas air putih besar. Masya Allah..

“Wah syukran ya Dek... Tau aja nih!” ia senyum-senyum sumringah

“Sip.. Oke Kak. Kakak istirahat dulu. Kalau ada apa-apa bilang ya Kak.. Aku lanjutin rapat di aula..” ujarnya bersemangat, dan ramah. Ia balik arah ke aula yang tak jauh dari kamarnya. Tak lama, ia datang lagi,

“Kak, udah makan belum? Yuk Kak makan dulu, aku punya rendang telur,” kali ini senyumnya hangat bersahabat

“Udah Dek. Makasih banyak nih..” ucapku sambil tersenyum dan dijawab lagi dengan senyumnya


***


Malam semakin lama semakin larut. ‘Aisyahku semangat bermainnya belum juga surut. Adik manis tadi bersama adik lain di sana mengajaknya bermain, sampai capek, dan terkantuk-kantuk. Mereka menemaniku dengan ‘Aisyah, sambil mengobrol tentang potensi dan passion seseorang pada bidang tertentu. Aku sharing pengetahuan yang kudapat di kuliah BK. Asik sekali obrolan kami, hingga akhirnya ‘Aisyah mulai rewel mengantuk.

Langsung kukeloni putri kecilku ini, dan tak perlu waktu lama, ia tertidur pulas. Adik-adik yang lain ikut mengantuk dan tidur di kamarnya masing-masing.


***


“Kak, sudah sholat belum?” tanya adik manis di kamar mungil ini, sekitar waktu fajar.

“Oh iya Dek..” kulangkahkan kakiku untuk berwudhu dan sholat. Di aula, ia telah menyiapkan sajadah dan mukenanya untuk kupakai. Luar biasa adik ini.

Seusai sholat, ia bertanya lagi tentang sarapan pagi. Ia mengajak ‘Aisyahku dan bersama adik-adik lainnya keluar rumah untuk membeli nasi uduk.

Kugunakan pagi itu untuk membereskan kamar dan mengobrol dengan Mba Asrama di sana. Asyik sekali kami mengobrol, tentang dakwah, dan lainnya, sampai ‘Aisyah datang. Saat aku mau membayar nasi uduk, adik manis itu menolak. Ia beralasan bahwa itu termasuk suguhan kepadaku, dalam rangka memuliakan tamu. Luar biasa.


***


Pagi yang indah. Diwarnai persaudaraan yang indah. Cinta yang indah. Kasih sayang yang indah. Sungguh indahnya ukhuwah Islamiyah...

Aku belajar tentang ketulusan. Tentang persaudaraan.

Sesuatu yang dapat menumbuhkembangkan cinta. Yang hanya mekar bersemi bak bunga-bunga di taman dakwah.

Malam pertama di Baitul Ilmi. Kesan yang sangat indah dan terkenang di sanubari.

0 komentar: